Prana dan Nana sudah pulang. "Kakimu sebaiknya dipijat." Elia menatap khawatir pada Dina yang berjalan terpincang di tuntun Wira. "Tidak usah. Ini sakit karena terantuk saja." Dina menolak untuk dipijat. Dina memang takut ke rumah sakit dan takut ke tukang pijat. "Ya sudah. Kalau begitu nanti Wira saja yang memijat kakimu. Disini ada minyak pijatkan, Wira?" Elia menatap putranya. "Ada." Wira menjawab pertanyaan ibunya. Wira memang sempat belajar cara memijat. Biasanya kalau ada anak kecil terkilir Wira bisa membantu memijat. Wira menganggap mempelajari hal ini penting, karena di sekolah banyak anak kecil. Kadang ada saja yang berlari-larian sampai terkilir. "Amma, kita mau main di rumah Bang Wira ya." Via minta izin ingin main di rumah Wira. Via ingin mengenal lebih dekat lagi k