Meski kesal pada Wira, tapi Dina menghabiskan rujak itu semuanya. "Kenyang sekali." Dina mengusap perutnya. "Kamu banyak sekali makan rujak. Apa tidak takut sakit perut?" "Tidak." "Nanti malam kamu ingin ke rumah Zia, atau Zia yang aku suruh ke sini?" Wira bertanya lagi untuk lebih meyakinkan. "Antar aku ke rumah Kak Zia saja. Eh bajuku yang belum dicuci mana. Mau aku minta diantar ke laundry." Dina teringat dengan bajunya yang kotor. "Sudah aku cuci." "Apa!? Kamu nyuci pakaian sendiri?" Dina sangat terkejut dan tidak menyangka, kalau Wira mencuci pakaian sendiri. "Iya." "Oh." Tiba-tiba terdengar salam dari luar. "Assalamualaikum." Wira mengenali itu sebagai suara Via dan Sifa. "Wa'alaikum salam." Wira bangkit dari duduk. Berjalan menuju pintu. Wira membuka pintu. A