Calvin terus berusaha menarik tengkuk Oca, pria itu mengungkung Oca tak peduli dengan Oca yang terus meronta. Berengsek! Oca benar-benar benci dengan Calvin. Ia takkan memaafkan perbuatan pria itu. Calvin pikir setelah melakukan hal menjijikan dengan Yura, lantas pria itu bisa seenak jidat melampiaskan hasratnya kepada Oca. Cih, Oca mendecih, merasa jijik dengan kelakuan pria itu. Suara tamparan keras terdengar, bersamaan dengan tangan Oca yang berhasil membuat tanda merah di pipi Calvin, pria itu terdiam, terkejut sudah pasti. Calvin tak menyangka jika Oca akan melakukannya. "Minggir!" Oca mendorong tubuh Calvin, ia bangkit dan berlari menuju pintu. Oca memutar bola matanya, ketika membuka pintu dan mendapati Yura berada di depan pintu kamarnya. "Ngapain lo?" bentak Oca, kini emosiny