Calvin tersenyum, memandangi wajah Oca yang terpejam ketika bibir mereka masih saling menyatu. Wajah Oca terlihat damai dan menggemaskan, tampak begitu polos. Calvin melepas ciumannya, membuat Oca refleks membuka mata dan terkunci oleh tatapan Calvin yang berbeda dari biasanya. Gue mau mati kali ya? Kok jantung gue kayak mau lari gini. Oca berusaha mengontrol deru napasnya yang memburu, diiringi detak jantungnya menggebu-gebu dan hal itu membuatnya susah bernapas Teprlebih saat Calvin mulai membuka pakaiannya. "Kalo jinak gini kan makin gemesin," bisik Calvin. Oca sontak melotot, bersiap mengumpat. Tapi yang terjadi malah sebaliknya saat Calvin memulai sesuatu yang tak pernah Oca bayangkan sebelumnya. Bahkan ini pertama kalinya ia merasakan dan itu rasanya sangat sakit luar biasa. S