Thomas terkejut bukan main, tubuh itu sudah ambruk ke lantai, dengan darah mengalir sampai ke ujung sepatu pria itu. Merry ... Merry-nya yang penurut, kenapa melakukan semua ini? Kenapa wanita itu melindungi bocah sialan itu?! Pistol itu terjatuh dari genggamannya, lututnya gemetar, sehingga ketika melangkah ia tak sanggup lagi menahan beban tubuhnya hingga terjatuh tepat di hadapan Merry yang sudah tak bernapas lagi. "Apa yang kau lakukan?!" bisiknya marah. "Apa yang kau lakukan?! Bangun perempuan sialan?!" bentaknya. "Bangun ...! Bangun ...! Kau bilang ingin terus menjadi budakku, Sialan!! Bangun!!!" raungnya menggila. Thomas meraih wajah wanita itu, menciumnya kasar, lalu kembali membentak, mengancam wanita itu agar bangun atau dia tak akan segan membunuh anak di kandungan wanita it