Sakit di kepala Alona begitu menyengat, matanya ia paksa untuk terbuka meski dengan pandangan yang begitu silau. Wanita itu mengerang saat tubuhnya juga ikut merasakan sakit luar biasa. Wanita itu memperhatikan sekeliling ruangan yang tak lain adalah kamarnya sendiri, tapi anehnya tempat ini tidak seperti yang terakhir kali ia lihat. Di mana bunga mawar merah yang tadinya memenuhi setiap sudut kamarnya? Di mana hiasan indah yang tadinya menyulap kamar ini seperti istana cinta? Alona mengerjap, ia seperti baru saja terbangun dari mimpi, dan ia akui ini adalah mimpi terburuk yang sayangnya menjelma menjadi kenyataan pahit di hidupnya. Teringat dengan apa yang baru saja terjadi, membuat Alona tak sadar meremas selimut. Perasaan berkecamuk ini, yang mungkin dulu pernah dirasakan oleh mamanya