Twenty Eight

1025 Kata

Tepat pukul delapan malam, Alona tiba di Kualanamu International Airport. Sebelum kembali melanjutkan perjalanan, Ilyas menyarankan mereka untuk makan malam terlebih dahulu sekaligus istirahat sejenak mengingat Alona yang terlihat kelelahan. Tak masalah, toh perut Alona juga memang sudah keroncongan. Entah kenapa beberapa hari ini nafsu makannya sedikit meningkat sehingga ia merasa tubuhnya semakin membulat saja. Memang wajar, kehamilannya yang sudah memasuki bulan ke enam membuat tubuhnya semakin melebar, tapi dia suka, malah merasa dirinya semakin seksi. "Dari sini kita naik kendaraan apa?" itu suara Irene yang bertanya entah pada siapa. Alona sebenarnya malas menjawab, tapi ketika tak ada tanda-tanda Ilyas angkat bicara, Alona akhirnya bersuara. "Naik taksi ‘kan bisa," sahutnya. "Ki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN