“Mari kita lihat, siapa yang terlebih dahulu hancur setelah ini.” Kalimat Mario berkali-kali terputar di telinga Zeev. Sampai-sampai Zeev sedari tadi terus menggandeng tangan Mikayla, ataupun sesekali merengkuh pinggangnya. Intinya Mikayla tidak boleh jauh dari Zeev malam ini, karena Zeev tahu bahwa keselamatan Mikayla juga terancam. “Kita belum nyamperin Mama sama Ayah, loh.” Ucap Mikayla sambil mengambil koktail yang barusaja diberikan oleh pramusaji untuknya. Barujuga Mikayla hendak meneguknya, Zeev tiba-tiba saja langsung mengulurkan tangannya mengambil koktail itu dan meminumnya dengan cepat. “Zeev!” “Aku kira ini alkohol.” Zeev mengernyitkan dahinya karena rasa asam di mulutnya. Ia kemudian semakin mengeratkan rengkuhannya pada pinggang Mikayla, lalu ia berbisik, “jangan lupa