“Arif..” sebuah panggilan membuatnya menoleh. Yunita meski tadi ingin temani ke rumah sakit, tidak mungkin di lakukan mengingat temannya itu punya bayi. Akhirnya suami Yunita yang turut ke rumah sakit menemani Arif. “Eh, Ferdy.” Arif berdiri. “Kamu pulang aja. Tidak apa. Dokter bilang Ami hanya syok. Sebentar lagi pasti sadar.” “Benar tidak apa?” tanya Ferdy tidak enak harus meninggalkan teman istrinya dalam situasi tersebut. Arif mengangguk dan akhirnya Ferdy pamit padanya. Yunita menitip salam dan doa untuk Ami, mengatakan penyesalannya karena tadi memaksa mereka mampir. Bila tidak, pasti kejadian ini tak akan terjadi. Arif juga berpikir sama, andai ia dengarkan Ami. Membiarkan Ami pulang sendiri lebih dulu di banding ikut dengannya. Pasti musibah ini tidak akan terjadi. Arif men