Ami berjalan ke dapur, tidak meletakan begitu saja tanpa peduli. Justru ia mencuci piring dan gelas bekas Fani pakai. Padahal sudah dilarang berkali-kali oleh ART di sana. “Ami di tunggu Nona Anna.” Kata salah satu ART yang diminta menyampaikan pada Ami. “Mbak Anna di mana?” Ami hampir lupa. “Gazebo belakang.” “Ya. Makasih Mbak.” Ucap Ami. Mengeringkan tangannya yang basah kemudian menyusul Anna. Wanita itu duduk sendiri, dengan camilan di depannya dan jus buah yang segar. “Mbak ngapain di sini?” “Duduk santai.” Jawabnya enteng. Ami turut duduk di samping Anna. “Udah malam lho Mbak, kalau Mbak jadi anak Ibu saya, pasti udah diomeli malam-malam begini lagi hamil, duduk di luar.” Ami teringat sepupunya, hamil dan tinggal di kampung, masih banyak aturan ‘pamali’ atau ‘kata oran