Kepalsuan?-2

1219 Kata

Malam itu begitu kakinya berdiri tepat di depan pintu kamarnya, kening Ami mengerut menemukan pintu tidak tertutup rapat. Menyisakan posisi terbuka sejengkal tangan. Ami tetap tahu aturan untuk mengetuk pintu. Tok! Tok! Tok!! “Pak dokter..” panggilnya pelan. “Ini saya..” ulangnya lagi. Mengetuk pintu sekali lagi. Tidak ada sahutan, salah satu tangan Ami yang tidak memegang cangkir segera menyentuh knop pintu. Mendorongnya ragu. Kosong. Hingga matanya mendapati ruangan kamar Kaflin yang luas itu kosong. Hanya ada kemeja yang sudah di buka tergeletak di atas ranjang. Lalu suara gemercik air shower menandakan jika Kaflin sudah berada di kamar mandi. Ami berjalan perlahan-lahan, meletakan coklat panas di sebuah meja yang ada satu set dengan sofa panjang berwarna abu-abu yang ada di kam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN