“Tidak ada.” Ami mendesah asa.
Mereka berdiri berhadapan, pencahayaan yang cukup membuat Kaflin bisa melihat keringat di kening Ami, Kaflin mengusap dengan lembut membuat Ami mematung.
“Kamu berkeringat.” Bisiknya. “saya tak bawa tisu atau kain kecil.”
Ami menatapnya dalam, “kita cari lagi.”
“Ya.”
Baru saja akan melangkah saat mereka melihat Raka muncul dengan seorang penjaga sekolah. Kaflin mengajak Ami mendekati.
“Raka sudah cerita, kalian keluarga Tiara yang sekolah di sini. Saya lagi ke kamar mandi tadi. Sejak sore saya jaga, tidak ada satu pun murid yang datang. Termasuk saya tidak melihat Tiara.”
“Tadi aku di temani juga, mencari yang mungkin terlewat. Tiara memang tidak datang ke sekolah.”
Kaflin akhirnya pamit dan mengucapkan terima kasih, mereka kembali ke mobil me
