Kaflin terpaksa menunda sesuatu yang ingin dia ungkapkan segera kepada Amira setelah melihat wajah pias gadis itu lalu ketakutan. Selalu saja ada saja yang membuatnya gagal ketika sudah yakin. “Tiara hilang..” Ami menyampaikan setelah panggilan berakhir. “Ayah di rumah sendirian, semua sedang mencari Tiara.” Ami gemetar, tak ada kakak yang ingin adiknya hilang apalagi dalam kondisi spesial Tiara. “Kita pulang.” Kaflin segera kembali menancap gas, mengendarai mobil hati-hati namun berusaha cepat sampai ke rumah orang tua Ami. “Saya takut terjadi sesuatu pada Tiara.” Bisiknya. Kaflin pun merasakan ketakutan yang dirasakan Ami. Tangannya terulur meraih tangan Ami. Menggenggamnya erat. “Kita cari Tiara sama-sama juga berdoa, ia belum jauh dari rumah dan segera kita temukan dalam kead