Suara tawa terdengar dari ruang tengah, berasal dari sepasang pengantin baru yang sedang diterpa manisnya awal pernikahan. Televisi hidup sejak tadi mereka mengikuti film romantis komedi, tertawa bersama saat bagian terlucunya. Kaflin menjadikan pangkuan Ami sebagai bantalan. Mereka duduk di atas sofa menghadap televisi. Ami mengulurkan tangan untuk mengambil sebutir anggur. Kaflin menatap sang istri, “manis?” Ami menunduk dan mengangguk. Kaflin bergerak bangun dan duduk. “Masa sih?” “Umm serius, Mas.. mau coba?” Ami polos tak paham maksud dari Kaflin. “Boleh.” Ami meraihnya lagi dari atas piring mengulurkan beberapa butir anggur berwarna merah pekat, hampir hitam. Kaflin meraih salah satunya, bukannya dimakan malah mengulurkan ke depan bibir Ami. “Aku punya cara untuk membu