Kaflin sedang terus membujuk Ami untuk cuti. Walau terbilang curang, Kaflin bisa minta bantuan melalui Putra agar dapat ijin Ami ikut ia ke Singapura. Kaflin sangat berat meninggalkan Ami. Mungkin karena situasi pengantin baru yang masih hangat. “Tinggal besok kamu perginya, memang bisa kalau aku tiba-tiba ikut?” “Bisa, tiket pasti ada. Gampang itu. Surat-surat untuk persyaratan masuk Singapura juga bisa aku atur.” Sebelum Ami setuju, Kaflin minta seseorang membuat paspor untuk Ami. Dia punya kenalan yang bisa mengaturnya dengan cepat dalam keadaan darurat. Entah Ami jadi ikut atau tidak, begitu dapat kabar tugas ini Kaflin langsung bertindak untuk mengurus surat-surat milik Ami. Ami merapikan pakaian yang akan suaminya bawa, ia tata dalam koper. Kaflin turut duduk di lantai. Memerha