Tak akan mengalah..-1

1040 Kata

Ami menatap layar ponsel di genggaman tangannya. Sudah menjelang sore dan Kaflin belum juga kembali. Ami tidak ingin mengganggu, mengira jika bisa saja Kaflin masih di pertemuan penting. Sampai perut Ami terasa lapar sekali. Makanan ringan yang mereka sengaja beli untuk persediaan di kamar tak cukup untuk membuatnya kenyang lama. Ami sudah menyeduh satu cup mie pun satu jam berikutnya kembali lapar. Ia hanya makan saat breakfast bersama Kaflin sebelum pergi. Ia memutuskan ke luar kamar setelah patuh untuk tidak ke mana-mana. Ami membawa dompetnya. Ia mencabut kartu akses masuk kamar, membawanya. Kemudian menutup pintu. Ami masuk lift. Menjadi pertama kali ia makan di resto hotel sendirian, biasanya selalu bersama Kaflin. Dulu ia yang mandiri, setelah menikah seolah-olah menemukan tempat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN