“Saat aku tak bisa mencintai diriku sendiri, bagaimana aku bisa meyakini diriku kalau kamu akan tetap mencintaiku saat itu bila tahu?! Aku tidak mau kamu terluka, aku tidak mau kamu tidak lagi fokus pada kariermu sebagai dokter karena mengurus diriku yang penyakitan ini! Aku tidak bisa menjadi egois tetap memiliki kamu saat aku sendiri tak yakin dengan diriku. Kamu berhak dapat perempuan yang tidak penyakitan sepertiku, Kaf! Biarkan hanya aku yang hancur.. tetapi tidak dengan kamu.” Lirihnya. Shenna mengatakan dasar keputusannya dulu meninggalkan Kaflin. Shenna menarik napas dalam-dalam. Mata Kaflin yang semula memerah, berkaca-kaca akhirnya saat ia memejamkan mata, air matanya jatuh. “Shenna..” “No, Kaf!" Cegah Shenna begitu paham arti tatapan Kaflin. “Aku senang kamu sudah bisa jal