“Mbak Anna, Bu.” “Iya, bawakan untuk Mbak Anna.” Saat Ami cerita tentang Anna pada ibunya, Ibu sampai terkagum-kagum hanya melalui ceritanya saja. Apalagi bila ibunya bertemu. Ami yakin Anna akan sangat di sambut baik oleh Ibu. Ami membiarkan Ibu menyelesaikan pekerjaan sementara ia duduk di teras. Menikmati pagi hari. Foto yang di komentari Kaflin di ambil saat ia dan Arif berjalan-jalan kemarin. Kedua kalinya, memilih kota lama Semarang. Kaflin berkomentar setelah dua belas jam Ami membagikan story. [Pasti nanti saya bawakan. Pak dokter mau oleh-oleh khusus? Coba Kasih tau, nanti saya bawakan.] Balas Ami. Ia menatap terus layar ponsel, sayang Kaflin sudah tidak aktif dan kemungkinan pesannya di balas terasa tidak mungkin. Ami menurunkan tangan hingga berada di atas pangkuannya.