Ketika sudah di rumah rasanya untuk mengangkat kaki dan pergi itu sulit. Berat meninggalkan keluarganya lagi. Begitulah yang Ami rasakan sejak tinggal dua hari lagi akan pergi sampai akhirnya waktu cutinya habis. Tangis ibunya yang paling membuat Ami berat untuk pergi, apa mungkin kelak ia bisa kembali ke keluarga untuk selamanya? Ami belum tahu hal itu. Kepergian Ami ke Jakarta ternyata bersamaan dengan Arif yang akan menghadiri pelatihan beberapa hari di sana. Ami sebenarnya memajukan sehari karena Ami dan Arif pergi bersama. Selama di Jakarta Arif akan tinggal bersama kerabatnya. Arif tahu bila Ami tinggal di rumah bosnya, tidak mungkin menampung Arif walau semalam sebab malam berikutnya dari perusahaan Arif memberi fasilitas tempat menginap. Tidak seperti perjalanan kemarin ke Sema