Tok! Tok! Tok! "Pak dokter, ini saya.." Ami mengetuk pintu di depannya. Ia sudah bersiap-siap untuk pergi keluar menemui Arif. Empat hari jadi terasa lebih cepat, besok Arif tahu-tahu sudah harus kembali ke Semarang. Mereka sudah berjanji akan bertemu, sebelum sepupunya itu pulang. Ceklek Pintu terbuka, Kaflin muncul dengan pakaian yang sudah rapi. Begitu juga Kaflin menemukan Ami yang sudah berpakaian celana jeans dan T-shirt lengan panjang. Rambutnya terikat tinggi. Ami tanpa make up lebih hanya pakai pewarna bibir pink yang tidak mencolok malah terkesan natural. "Ami?" “Pak dokter, saya mau pamit untuk menemui sepupu saya.” Ijinnya sekali lagi meski Kaflin telah memberi ijin sejak pertama kali Ami memberitahu untuk menukar cuti. “Ya. Sekalian saya antar kamu.” Ujar Kaflin, Ami