Sepanjang jalan meninggalkan Kafe menuju rumah Lais, Lea memikirkan Hamish. Menerka-nerka masalah apa yang dia alami hingga datang menemui dokter Giyan, di rumah sakit lain. Lea memiliki kebiasaan jika sedang ada sesuatu yang membuatnya resah, tangan akan menggerak-gerakan dua jari, mengetuk-ngetuk apa pun yang ia raih. Seperti sekarang, mengetuk-ngetuk kemudinya. Sampai ia tiba depan gerbang rumah Lais, yang terbuka otomatis ketika penjaga mengenalinya. Lea menatap layar, kamera menunjukkan belakang mobilnya, bertepatan sebuah motor ada di belakangnya, kemudian maju dan berhenti di depannya. Mendapati Lea yang tidak juga maju, Hamish menaikkan kaca helm full face yang dikenakan. Lea masih terdiam, sampai menimbulkan keheranan. Hamish mengetuk kaca mobil tepat di sisinya, Lea perla