Aysa menggaruk pelipisnya yang tak gatal. “Apa kamu mempercayai ucapan anak- anak?” “Tidak ada anak- anak seusia mereka yang bisa berbohong. Mereka pasti berkata jujur.” Skak matt! Azka nagih sekali kalau urusan begini? “Ya, aku dan Asen udah nggak ada hubungan apa- apa lagi. kami nggak akan menikah,” jelas Aysa. “Tapi… Bukankah persiapan sudah matang?” “Ini kamu mau menertawakan aku karena gagal, atau sekedar kepo, atau mau apa?” Azka mengernyit mendengar pertanyaan Aysa. kenapa ia malah seperti disudutkan begini? Padahal maksud Azka bertanya karena rasa ingin tahunya pada kehidupan Aysa. inilah yang dinamakan kepedulian. “Tidak begitu, Aysa. kau tahu kalau aku masih sangat mencintaimu, bukan? Aku bertanya padamu karena aku peduli,” jelas Azka. "Kata- kata itu terlambat r