Titik Teratas Kemarahan

2703 Kata

Huuuh… Aysa melepas napas panjang. Ia harus bisa menyabarkan diri. Tatapannya tertuju pada Mutia yang terpejam pulas. Anak itu sudha tertidur begitu cepatnya. Aysa kembali duduk ke kursi, di sisi bed tempat Mutia terbaring. Ia lalu menelepon Elia, mengingatkan apa- apa saja yang perlu dikerjakan oleh Elia supaya tidak lupa memberi makan siang, memberi s**u dan menidurkan Megan di rumah saat sudah pulang sekolah. Aysa prihatin melihat kondisi Mutia, sehari sebelum sakit, bocah itu sudah merasa kecewa karena bentakan dari Aysa. sekarang pun mesti kembali dikecewakan oleh Azka. Memang benar awalnya Aysa melarang Azka bertemu dengan anak- anaknya. Tapi apakah Azka setega itu tidak menemui Mutia saat Mutia merengek ingin bertemu dalam kondisi sakit? “Leher Mumu sakit, Bu!” rengek M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN