Azka berdiri di sisi bed. Menunggui Aysa yang terbaring lemah. Wanita itu masih terpejam. Dokter yang sudah selesai melakukan pemeriksaan, menatap Azka dan berkata, "Istri Anda mengalami kelelahan. Kondisi kehamilannya buruk. Dia juga kurang asupan makanan. Sebaiknya dia tidak boleh bekerja. Perbanyak istirahat." Azka terdiam mendengar dokter mengatakan bahwa Aysa adalah istrinya. Wanita pengkhianat itu bukan istrinya. Azka mengangguk. "Saya akan memberikan vitamin dan keperluan lain yang dibutuhkan tubuh istri Anda. Percayakan saja kepada kami, kami akan menanganinya dengan baik. Saat ini kondisi perkembangan janinnya tidak baik. Janin kesulitan berkembang. Detakan jantungnya pun lemah. Jika bisa dipertahankan, Anda akan mendapatkan dua bayi sekaligus." "Jika bisa dipertahankan?