Aysa menggeliat. Matanya merem. Ia menarik selimut yang membuat lengan polosnya menjadi dingin. Masih dalam keadaan mata terpejam, ia meraba dan meraih remot AC lalu mematikannya. Dingin sekali. Tadi malam hujan deras, suhu di luar dingin sekali, ditambah suhu di ruangan pun dingin karena AC. Tubuh mungil itu meringkuk di dalam selimut sambil memeluk bantal guling. Aysa terus saja memeluk bantal guling. Nyaman sekali di posisi itu. Lima menit bersantai ria dalam balutan selimut tebal, Aysa akhirnya membuka mata. Jarum jam dinding sudah menunjuk angka delapan. Sudah terlalu siang untuk ukuran Aysa bangun pagi. Anak- anak sudah diurus oleh Elia dan diantar ke sekolah. Aysa ingin bersantai duki hari ini, tak mau disibukkan. Jadi ia bangun siang, ia tidur lagi setelah shalat subuh.