Sandra kini memutuskan keluar dari rumah untuk sekedar mencari angin segar karena dibuat cukup sumpek dengan pemikirannya sendiri. Belum cukup kegelisahannya tentang Dika semalam, ditambah laporan dari Farel tadi siang. Ia benar-benar butuh menenangkan diri saat ini jika tidak ingin meledak. Sandra menyesap minuman dingin miliknya di sebuah kafe tengah kota. Tidak peduli dengan manusia lain yang bergerombol dan tertawa bersama, Sandra memilih diam di pojokan sendirian memperhatikan jalanan di luar. Tangan Sandra beralih pada handphonenya untuk mengecek pesan yang sedari tadi ia kirim pada Dika, barangkali pria itu sudah sempat untuk membalas. Dan benar saja, pesannya sudah dibalas oleh Dika, tapi entah kenapa Sandra yang selalu tersenyum saat Dika membalas pesan, kini hanya menunjukkan