Keenan segera menarik Rhein untuk mendekat padanya kemudian memeluknya dengan tangan kirinya dan menyandarkan kepala Rhein di bahunya. "Aku sudah bilang jangan bicara dan berfikir berdasar asumsi!" "Tapi perjanjian itu...," "Lupakan perjanjian bodoh, itu! I Love You!" Rhein tercekat! Tubuhnya terasa meleleh apalagi Keenan kemudian menciumnya dengan mesra . "Tapi kenapa?" tanya Rhein setelah ciuman mereka berakhir, nafasnya tersengal. "Aku sudah bilang, baca perjanjian itu dengan benar!" Keenan menyeringai, dia tahu Rhein bukanlah gadis bodoh tapi kalau menyangkut pernikahan dengannya sepertinya Rhein lebih menggunakan asumsi daripaada tahu kebenarannya, "Karena aku yang menginginkannya,"kata Keenan akhirnya sambil mengusap-usap kepala gadis itu. Sejak bertemu dengan Keenan beberapa