Eilish terpekur lemas duduk di sofa. Matanya tertuju pada lima lembar uang seratus ribu di atas meja. Ia sudah bekerja sangat keras selama sebulan terakhir ini. Ia sudah berusaha sekuat hati untuk bertahan. Hari demi hari ia lalui dengan penuh kesabaran. Susah payah ia menahan hati setiap harinya bergumul dengan orang-orang tidak berakhlak di tempat itu. Berhari-hari pula ia harus bersekutu dengan ketakutan dan melihat kekerasan hampir setiap hari. Eilish sudah sangat berupaya. Tapi ternyata, gaji yang ia terima bahkan sangat tidak manusiawi sekali untuk kehidupan di Ibukota. Bibir gadis itu kini bergetar menahan tangis. Pandangan matanya mulai buram karena air mata yang menggenang. Jemarinya kemudian terangkat menyentuh pipinya yang tadi ditampar oleh Dika. Ada lebam biru kehijauan terl