“DIA ADALAH APA …!?” bentak Eilish. Deg. Danu tersadar. Jari telunjuknya masih mengarah Eilish yang menanti jawaban. “D-dia … d-dia ….” Si geblek Danu malah tergagap dan tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Eilish mengembuskan napas gusar. “Anda benar-benar aneh! Sikap anda itu selalu saja menyebalkan.” Danu pun terdiam. Dia tidak bisa mengatakannya. Firasatnya pun dengan cepat seperti melarangnya. Mengingatkan Danu untuk tidak bersikap gegabah. Karena salah-salah sedikit saja, Eilish bisa malah menjadi semakin membencinya. Ini bukan momen yang tepat. Dan lagipula, dia tidak akan langsung menjadi baik di mata Eilish setelah mengatakan keburukan Evan. “E-Eilish ….” Danu berbisik sangat lirih. Jemarinya mengawang hendak memanggil Eilish kembali, tapi kemudian tangan itu perlahan turu