Danu memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sedangkan Eilish yang duduk di sebelahnya masih menggigil ketakutan. Danu masih terlihat murka. Dia menginjak pedal rem itu lebih kuat lagi dan kemudian membanting setir ke pinggir jalan dan berhenti tiba-tiba. Suara decit mobil itu pun terdengar jelas dan langsung disambut oleh suara embusan napas Danu yang gusar. Hening. Danu mematikan mesin mobilnya dan kemudian menatap Eilish perlahan. “GILA …! KENAPA KAMU BEKERJA DI TEMPAT SEPERTI ITU, HA …!?” bentak Danu keras. Suara lelaki itu terdengar menggelegar. Urat-urat di lehernya menyembul jelas dengan wajah yang memerah. Eilish terkejut. Bibirnya langsung berkedut menahan tangis. Danu masih geleng-geleng kepala. Dia sangat marah kepada Eilish. Perasaannya berkecamuk dan tidak menentu.