Bab 12

1449 Kata
"Om Chris... Gumam Naya pelan saat melihat wajah Chris ada di depan matanya. Hanya sekedip saja, tubuh Naya Langsung terbang dan berada dalam mobil Chris. Naya Langsung memeluk tubuh Chris sambil menangis karena Naya benar-benar ingin berterima kasih pada Chris karena menolong dirinya. setelah dirasa Ayah sudah cukup merasa tenang, Naya melepaskan peluangnya dan menghapus air matanya, lalu menatap lurus ke depan, mencoba untuk menormalkan nafasnya yang belum beraturan. "Terima kasih karena Om Chris sudah mau menolongku." ujar Naya dengan nada yang mulai Terdengar sangat lancar, tidak merasa takut seperti tadi. " Sejak kapan kucing Liarku memiliki rasa takut? Biasanya kucing Liarku begitu sangat berani. Masa hanya pada mereka saja sudah merasa takut, padahal masuk ke rumahku yang mengancam nyawa sendiri tidak merasa takut . "Ujar Christian menyindir Naya membuat Naya langsung menoleh pada keris, dan memutar bola matanya malas, karena Chris sudah kembali pada mode mengesalkan. " Kenapa Om tiba-tiba ada di sini? "tanya Naya serius, karena yang Naya tahu Chris sudah pergi. " Kalau bukan karena kamu terlibat hutang denganku, Aku juga tidak mau menolongmu. Dan aku juga merasa yakin, sudah pasti kamu akan tertangkap, karena tubuh kecilmu ini tidak bisa berlari cepat untuk menghindari mereka. "Ujar Chris mencibir Naya, membuat Naya benar-benar sangat kesal karena jawaban Chris selalu memancing emosinya. " Kalau begitu kenapa Om Chris tidak membiarkan saja aku tertangkap? "tanya Naya yang membuat Chris langsung tertawa. " jadi kamu lebih memilih ditangkap mereka dibandingkan ditolong denganku? "tanya Chris. " Aku juga bisa menyelamatkan diri tanpa harus ditolong Om Chris. "Kata Naya yang membuat Chris langsung tertawa. "Selama ini kamu selalu menjadikan rumahku sebagai tempat persembunyian, dan sudah pasti itu karena tubuh kecilmu ini tidak bisa berlari dengan kencang, hingga memilih memasrahkan diri untuk menjadi penghangat ranjangku. Kalau memang kamu bisa berlari, atau bisa menyelamatkan diri tanpa bantuan dariku, Kenapa tadi malah menangis? " ujar Chris yang membuat Naya langsung terdiam, dan menghapus sisa air matanya hingga benar-benar wajahnya bersih. "Sudahlah. Kalau memang Om Chris ingin menolongku, Cepat bawa aku pulang. Kalau Om Chris tidak ingin menolongku, aku bisa keluar. "Ujar Naya seperti orang yang sedang mengancam Chris, membuat Chris geleng-geleng kepala, karena ternyata ada juga orang yang berani mengancam dirinya, pikir Christian. Dengan perlahan Chris mulai melajukan mobilnya, dan Naya hanya diam saja seperti Ratu, bahkan sampai tidak sadar kalau Chris sesekali juga melirik dirinya, membuat Chris tidak berhenti geleng-geleng kepala melihat tingkah Naya. Sesampainya di depan rumah, Chris hanya diam saja tidak membuka kunci pintu mobilnya, membuat Naya merasa kesal karena Chris tidak kunjung membuka pintu mobilnya. "Kita mau semalaman tidur di sini?" tanya Naya setelah ia merasa kesal dan juga lelah karena mencoba untuk membuka pintu mobil Chris tidak bisa. "Jadi maunya kamu tidur di ranjangku?" kata Chris yang langsung mendapat tatapan tajam dari Naya . "Jangan Bercanda ya. Kalau aku tidak Terpaksa, aku juga tidak mau menyetujui keinginan Om Chris untuk menjadi penghangat ranjang Om Chris." ujar Naya yang memang itulah Alasannya kenapa ia mau menerima kerjasama untuk menjadi penghangat ranjang Christian . "Terus tadi kamu bilang mau tidur di mobil semalaman itu seperti keberatan, jadi mau kamu tidur di kamarku kan?" tanya Chris lagi yang kali ini membuat Naya semakin berani, karena kalau sudah mode begini, mode mengesalkan, Naya pasti akan berani pada Chris, dibandingkan dengan pada saat Chris dalam mode mafia. " Om tidak mengerti apa maksud aku! Om Bukain pintunya, biar aku bisa masuk ke dalam rumahku. "ujar Naya dengan nada kesalnya. "Aku ini atasanmu. Kamu tidak sadar kamu menyuruh aku untuk membuka pintu buat kamu? "tanya Chris dengan nada dinginnya, dan itu membuat Naya terkejut mendengar ucapan Christian. "Om Chris itu salah paham. Maksud aku itu ,Ini nggak perlu dikunci. Aku tidak bisa membuka pintunya karena dikunci. "Ujar Naya mencoba untuk menjelaskannya, dan dengan perlahan Christian langsung mendekatkan wajahnya pada wajah Naya hingga dengan spontannya Naya memundurkan tubuhnya hingga merapat pada sandaran kursi mobil, membuat Chris menahan tawa. " Kamu kenapa? "tanya Chris setelah meniup wajah Naya, dan Naya langsung terkejut saat tiba-tiba ada angin lewat di wajahnya. " Om Chris malah nanya aku. Om Chris yang mau ngapain. "ujar Naya yang merasa ada yang aneh pada dirinya. "Aku hanya ingin memenuhi permintaanmu." Ujar Chris yang membuat nafas Naya langsung bertahan. "Aku tidak menginginkan tubuh Om Chris." ujar Naya yang membuat Chris langsung tertawa. "Percaya diri sekali kamu. Memangnya siapa yang menginginkan tubuhmu? "ujar Chris yang membuat Naya langsung mengerutkan keningnya karena tidak mengerti dengan kalimat Kris. " Terus ini maksudnya Om apa?" tanya Naya saat melihat wajah Chris benar-benar dekat dengan wajahnya. Chris tidak menjawab pertanyaan Naya, tapi Chris menunju pintu yang sudah terbuka di samping Naya dengan menggunakan dagunya, membuat Naya langsung tersenyum cengengesan. "Jangan terlalu percaya diri. Aku memenuhi permintaan kamu katanya kamu ingin aku membukakan pintu mobil yang dikunci. jadi aku penuhi padahal pintunya nggak dikunci. "ujar Chris yang membuat Naya langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal, karena Naya masih ingat dengan jelas kalau dirinya tadi membuka pintu mobil Chris tidak bisa, itu tandanya dikunci jadi kenapa pintu mobil Chris bisa dibuka tanpa ada suaranya. " Turun! "Titah Chris dengan penuh ketegasan, meminta Naya untuk segera turun dari mobilnya. dengan langkah terburu-buru Naya keluar dari mobil Chris, dan langsung masuk ke dalam rumahnya, membuat Chris merasa senang, karena ia berhasil mengerjai Naya. Karena Naya sudah melewati jam makan malam, Naya memutuskan untuk membuat makanan yang simpel kok makanan Iya sudah tidak sempat untuk masak. Saat Naya masih sibuk di dapur, tiba-tiba hujan deras, dan itu membuat Naya berpikir hujan-hujan lebat seperti saat ini, lebih enak itu membuat makanan yang berkuah . Jadi Naya pun memutuskan untuk membuat sup daging, Lalu setelah itu Naya membawa supnya itu ke balkon kamarnya, dan pandangan Naya langsung tertuju pada balkon rumah tetangga yang ada di dekat rumahnya, yaitu rumah Chris. Kenapa Naya tiba-tiba melihat ke balkon rumah Chris, itu karena Naya tidak sengaja melihat Chris sedang duduk bersantai di balkon kamarnya. Naya punya ide, untuk memberikan sup buatannya itu pada Chris. dengan penuh semangat Naya langsung menyiapkan sisa sup yang ada di mangkoknya itu untuk diberikan pada Chris, Lalu setelah itu Naya mengambil payung untuk diantar ke rumah Chris. Dengan perlahan Naya mengetuk pintu rumah Chris dan langsung memperlihatkan senyumnya setelah Chris membuka pintu rumahnya. "Mau apa?" tanya Chris dengan nada dinginnya. "Om, suasana sekarang itu lagi dingin. Jadi Om tidak perlu bersikap dingin seperti ini sama aku, biar gak semakin dingin. " ujar Naya dengan nada kesalnya. "Terus mau apa?" tanya Chris lagi. "Aku sebagai tetangga yang baik, Mumpung lagi hujan, aku mengantarkan sup anget buat om. " Kata Naya seraya menunjukkan sup yang ia bawa. "Sup otak kamu? " tanya Chris yang membuat kedua mata Naya Langsung melotot. "Sup daging lah, masa sup otakku. Om yang bener aja. " Kata Naya dengan nada kesalnya, dan Chris Langsung menarik tangan Naya untuk masuk ke dalam rumahnya. "Aku cuma mau nganterin sup ini buat Om. Itu aja. " Kata Naya saat Chris meminta Naya untuk menyiapkan sup yang Naya bawa di atas meja. Sebenarnya Naya ingin protes karena Chris membawanya masuk. Tapi setelah Chris melahap sup Naya bersama dirinya, Naya jadi mengerti kalau Chris minta di temani untuk makan. Naya tersenyum saat melihat Chris menghabiskan sup yang ia bawa, merasa senang karena Chris menyukai sup yang ia buat. "Terimakasih, Om. " Kata Naya dengan senyum bahagianya sambil menerima mangkuk yang sudah kosong dari tangan Chris. Chris yang mendengar ucapan terimakasih dari Naya Langsung melirik Naya dengan tajam. Melihat lirikan yang begitu menakutkan dari Chris, Naya Langsung mengerti kalau ucapannya tadi menyinggung hati Chris. "Maksud saya, sup ini sebagai ucapan terimakasih aku buat Om Chris. Jadi Om Chris tidak perlu berterima kasih. " Ujar Naya memperjrlas kalimatnya, membuat Chris Langsung membuka kancing kemejanya, dan membiarkan kemejanya hany menutupi bagian punggungnya saja, membiarkan dadanya terekspos bebas di depan mata Naya. "Disaat hujan lebat seperti ini, tidak hanya makanan yang pas untuk di makan saat lagi hujan, tapi, saat tidur, itu harus mendapatkan kehangatan yang pas juga. " Ujar Chris seraya mendekati wajah Naya, hingga Naya yang mengerti kemana arah kalimat Chris, langsung meneguk ludahnya dengan susah payah. "Ma-maksud Om Chris apa? " tanya Naya terbata, karena tanpa harus bertanya pun, Naya sudah mengerti apa maksudnya. Tanp menjawab pertanyaan Naya, Chris Langsung melahap bibir Naya yang selalu menggoda Chris, dan Naya hanya bisa memejamkan matanya saat Chris menikmati bibirnya. Chris menyingkap dress yang di pakai Naya, hingga tangan Chris menyentuh kain segitiga Naya, membuat Naya yang tersadar akan apa yang di lakukan Chris, Langsung menahan tangan Chris. "Om, jangan! " Naya menolak sentuhan Chris "Mau bernasib sam seperti dia? " tanya Chris penuh ancaman, yang membuat Naya Langsung takut. Akhirnya Naya pun memilih pasrah, dan membiarkan Chris melepaskan kain segitiganya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN