Bab 13

1120 Kata
Akhirnya Naya pun memilih pasrah, dan membiarkan Chris melepaskan kain segitiganya. Chris meremas b****g semok Naya dengan kuat karena ia merasa begitu saat kemas ditambah Kris merasa kenikmatan sendiri saat dia meremas b****g lembut Naya. Naya yang awalnya menolak, kini hanyut dalam permainan lincah Chris. Naya mulai menikmati setiap sentuhan tangan Chris di bagian sensitifnya, hingga Naya mulai melenguh penuh kenikmatan. Chris yang merasa nafsunya sudah di ubun-ubun, Langsung mendudukkan tubuh Naya di atas meja kaca, setelah Chris menjauhkan mangkuk bekas makannya tadi, menjadikan meja itu sebagai tempat untuk mereka bercinta. Chris merebahkan tubuh Naya di atas meja itu, dan mengangkat salah satu kaki Naya, hingga Chris dapat melihat dengan jelas V Naya yang pernah ia rasakan sebelumnya. Chris Langsung mengarahkan pusak besarnya yang sudah siap untuk menancap pada V Naya, hanya sekali dorongan, Chris berhasil kembali memaduki V Naya. "Ahhh... Om Chris... sstttt... Naya Langsung mendesah saat V nya benar-benar penuh karena di masuki oleh pusaka besar Chris. Chris tidak memberi jeda. Chris langsung menghentakkan pinggulnya dengan posisi kaki Naya berada di atas pundak Chris, membuat Naya benar-benar merasa kenikmatan yang luar biasa. Naya tidak berhenti mendesah saat pusaka Chris bermain keluar masuk dengan kuat dalam V Naya. Tubuh Naya yang memang kecil mudah bergerak kesana kemari karena hentakan keras dari Chris. Rambut Naya sudah berantakan, bahkan gunung kembar Naya bisa jadi ikut menari kesana kemari kalau tidak memakai pakaian. Tapi karena bagian atas Naya masih tertutup lengkap, jadi gunung kembar Naya bergerak sedikit kesulitan. Naya mencengkram tangan kanan Chris yang sejak tadi menahan pinggang Naya, mencengkram dengan kuat, hingga kuku Naya tidak sadar melukai tangan Chris. Naya mencengkram tangan Chris seperti orang yang sedang berpegangan, karena tubuh Naya benar-benar terguncang hebat. "Benar-benar kucing liar. " Kata Chris saat menyadari Naya telah melukai tangannya, tapi Chris tidak marah, karena Chris juga tidak merasa sakit. Chris semakin menambah kecepatan hentakan nya, hingga meja kaca itu terdengar bunyi bergeser, yang memang benar meja itu bergeser karena ulah Chris. "Om... ahhh... ahhhh... pel.... ahhh pelan... ahhh Pinta Naya saat Chris semakin tidak mengendalikan diri. " Diamlah. Ini terlalu nikmat. Sial... Kenapa se enak ini V mu. " Kata Chris mengumpat kasar karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya itu karena ia terlalu kenikmatan. Chris terus mencari kenikmatan yang ia inginkan, tanpa memperdulikan teriakan Naya. Chris semakin mempercepat hentakan nya saat ia ingin sampai pada puncak klimaks nya. Dan Naya yang menyadari Chris akan sampai, Naya Langsung menahan pinggang Chris, namun Chris tidak berhenti, Chris terus memomp Naya meski Chris mengerti maksud Naya menahan pinggangnya. "Ahhhh... ahhh... Om, keluar... ahhhhh... di lu... ahhh ...luar.. Pinta Naya tak jelas, karena permintaan Naya selalu di iringi desahan. Chris semakin menekan pusaka besarnya semakin dalam, membuat air mata Naya Langsung menetes begitu saja di ujung mata indahnya, saat Chris menyemburkan lahar hangatnya dalam rahim Naya. Chris semakin menekan semakin dalam, dengn waktu yang cukup lama, sengaja agar Chris memuntahkan semua cairan kentalnya dalam rahim Naya tnpa sisa. Naya membenarkan pakaiannya, setelah Chris mencabut pusakanya. Chris langsung meninggalkan Naya setelah ia berhasil menyemburkan lahar hangatnya dalam rahim Naya. Naya yang awalnya ingin Langsung pulang, merasa kesal karena pintu rumah Chris masih terkunci. Akhirnya Naya pun menunggu sampai Chris turun, namun hingga beberapa menit lamanya Chris tidak kunjung turun, Naya pun Langsung menaiki anak tangga untuk ke kamar Chris. Naya mengetuk pintu kamar Chris, dan Chris langsung berteriak menyuruh Naya masuk. Naya masuk ke dalam kamar Chris, ternyata Chris yang sejak tadi di tunggu oleh Naya di bawah, Chris sedang menikmati sebatang rokok di dekat jendela. Melihat Chris yang sedang santai di dekat jendela, Naya mendesah kasar. "Om, aku mau pulang. Pintunya di kunci Aku tidak bisa keluar. " Ujar Naya berterua terang mengatakan apa tujuan dirinya ke kamar Chris. "Sini, ambil sendiri kuncinya. " Kata Chris datar, dan dengan santainya Naya masuk ke kamar Chris, lalu mendekati Chris untuk meminta kunci rumah. Naya hanya diam mematung di dekat Chris, membuat Chris langsung membuang sisa rokoknya yang masih menyala ke asbak. "Kau menangis karena takut hamil, atau kau takut benihku yang ada dalam rahimmu? " tanya Chris dengan nada dinginnya. "Om, aku kesini hanya minta kunci rumah saja, " kata Naya yang tak kalah datarnya dari Chris, membut Chris marah. "Kalau aku bertanya, Tugadmu menjawab pertanyaan ku! Mengerti! " teriak Chris di depan wajah Naya. "Kalau iya kenapa, Om. Aku tidak mau mengandung anak dari seorang pembunuh. Membunuh orang dengan begitu mudahnya, tanpa ada rasa penyesalan. " Ujar Naya yang membuat Chris marah, dan bahkan Chris sampai mengepalkan tangannya kuat, hingga tercetak jelas urat-urat Chris yang menonjol, tanda kalau Naya sudah benar-benar memancing amarahnya. "Katakan sekali lagi, aku ingin mendengarnya. Wanita seperti mu tidak sudi mengandung keturunanku. Apa aku tidak salah dengar? Katakan sekali lagi! " bentak Chris membuat Naya mulai ketakutan. Naya hanya diam saja tanpa berani mengulang kalinatnya tadi, hingga membut Chris semakim murka. Chris langsung menyentuh leher Naya menggunak pisau kecil, membut Naya terkejut saat lehernya terasa dingin karena tersentuh oleh tajamnya pisau milik Chris. Naya memejamkan matanya, benar-benar merasa takut saat benda tajam itu menyentuh lehernya. Berulang kali Naya meneguk ludahnya dengan susah payah, karena Naya memang ketakutan, dan ternyata Chris menyadari ketakutan Naya. "Mau bernasib sama seperti dia? " tanya Chris dengan nada berbisik, tepat di daun telinga Naya, dan dengan refleksnya Naya menggelengkan kepalanya penuh ketakutan. "Kalau tidak ingin punya nasib yang sama seperti dia, Patuhilah semua Perintahku. Jangan memancing amrahku. " Ujar Chris dengan penuh ketegasan, dan Naya yang ketakutan, hanya bisa menganggukkan kepala nya penuh kepasrahan. Chris mengecup leher Naya dengan singkat, hingga Naya kembali menelan air liurnya. Chris meraba leher Naya dengan lembut, dan tangan yang sejak tadi memegang pisau Langsung ia jatuhkan secara sengaja, hingga terjatuh tepat di kaki Naya, membuat tubuh Naya semakin tegang. "Patuhlah kucing liar ku. " Bisik Chris yang Langsung mendapat anggukan kepala penuh kepasrahan oleh Naya. Kali ini, Naya benar-benar sudah terjebak ranjang tetangganya. Chris langsung meremas salah satu gundukan di d**a Naya, hingga Naya mendesah saat Chris meremas gunung kembar nya dengan cukup kuat. Chris kembali memberi rangsangan pada Naya, memainkan tangannya pada V Naya, yang entah kenapa, Chris jadi kecanduan akan tubuh Naya. "CD mu tidak di pakai? " tanya Chris dengan nada berbisik. Naya kembali menjawab dengan gelengan kepala, dan Chris mulai menggesekkan pusakanya yang mulai menyembul di balik celananya. Chris sengaja membuat tubuh Naya menempel pada kaca jendela kamarnya, hingga mereka dapat melihat berapa derasnya hujan malam itu. Chris kembali menyingkap dress Naya, bahkan Chris menyingkap nya dengan kasar, hingga dress Naya robek. Tangan Chris menekan V Naya, hingga b****g Naya benar-benar menabrak pusaka Chris. Chris langsung membuka ikat pinggangnya, dan mengeluarkan naga besar di balik celananya, lalu memaksa untuk memasuki V Naya dari belakang. "Om...... Ahhhh... sakit... ahhh... ahhh
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN