Bab 33

2678 Kata

HAPPY READING *** Selesai menutup telfonnya Dewa lalu membuka pintu kamar. Ia memandang Medina tepat di hadapannya dengan wajah kesal, karena ia telah mengabaikannya. Wajah cemburut itu sangat menggemaskan menurutnya. “Pakek tutup pintu segala, nyebelin banget deh,” ucap Medina memandang Dewa. “Kamu jangan macam-macam sama mas Tibra.” Dewa tersenyum, “Aku nggak macam-macam sayang, cuma ngomong aja sama abang kamu,” ucap Dewa, ia menyerahkan ponselnya kepada Medina. “Emang ngomongin apa sih?” “Ngomongin urusan laki-laki aja,” ucap Dewa tenang. “Iya, tapi ngomong apa?” “Ngomong secara jantan aja, enggak lebih kok.” “Bener?” “Iya bener sayang.” “Enggak pakek ngancem-ngancem kan, atau adu jotos gitu?” ucap Medina. Dewa seketika tertawa, “Kalau abang kamu mulai duluan, ya mau ngga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN