“Beneran loh, Mas,” ucap Inara memperlihatkan hasil test DNA yang menunjukan kalau bayi dalam gendongan Aksara itu adalah anaknya. Surat itu diserahkan pada Agra untuk dibaca pula. Dewanta yang ada dalam gendongan sang suami langsung berontak, berlari menuju Aksara yang duduk di tepi ranjang. “Mamana Dedek Raja mana?” “Namanya Raja?” Pertanyaan Inara membuat pertanyaan Dewanta diabaikan. “Iya, anak lu Dewa, anak gue Raja lah. Joss nantinya bisa jadi geng motor, Cuma beda 3 tahun doang.” “Anj- lupa ada anak,” batin Inara. “Lu mikir kesana sih, Dek? Itu emaknya gimana? Gak mau dicari?” “Setahun kita cari pun gak ketemu. Orangtuanya aja bingung ‘kan?” Aksara biarkan keponakannya mencium pipi sang anak dulu sebelum disimpan dalam box bayi. “Gue ada rapat, titip bayi gue ya.” Rajani Brama