Saat ini, Ria sangat membenci suaminya. Bagaimana tidak benci saat dia ditinggalkan sendirian dan hanya ada nasi kuning yang menemeni. Belum lagi, Farel juga tidak segera diantarkan ke sini, membuat Ria makin kesepian. Ria memandang malas nasi kuningnya. Tiba-tiba Ria menginginkan nasi sayur nangka, membayangkan membuat Ria ngiler. Tangan Ria mengambil hp, menghubungi suaminya. Sedetik kemudian emosi Ria berada di ubun-ubun karena suaminya meriject panggilannya. "Mentang-mentang udah dapat jatah semalam, sekarang gak mau angkat telefon, oke fiks awas aja waktu pulang, aku gak mau bicara!" teriak Ria marah. Ria memandangi hp nya denga penuh emosi. Ting tong! Suara bel membuat Ria mengerang frustasi. Siapa gerangan orang gabut yang bertamu di bawah guyuran hujan deras. Lebih enak tidu