Seperti malam sebelumnya tanpa Farel, Ria juga tidak bisa tidur kembali. Wanita itu seperti orang sinting yang tertawa sendiri sambil mengusap ranjang sebelahnya. Membayangkan kalau di sana ada Farel yang sedang merengek kepadanya. Biasanya anaknya itu rewel kalau tidak dipeluk. "Ria, ada tamu!" teriak ibu Ria enggedor pintu anaknya. "Ya ibu temuin, lah. Kenapa harus aku?" tanya Ria balas berteriak. Ria lagi enak-enakan menghayal malah dipanggil, menyebalkan bukan? "Ria cepetan!" teriak ibu Ria lagi. "Ya ampun siapa sih tamunya? Emang anak sultan sampai sepenting ini?" "Keluar atau ibu dobrak?" ancam ibu Ria. Ria membuang bantalnya asal. kenapa ibunya jadi suka mengancam seperti ini. Lagian siapa gerangan orang bertamu tidak tau waktu seperti ini. Enak-enak tidur di rumah malah