Suara riuh terdengar menggema di gedung itu saat mempelai wanita yang digandeng Ayahnya melangkah memasuki altar pernikahan, taburan bunga dan suara tepuk tangan tidak henti-hentinya terdengar sampai sang pengantin berhenti di depan mempelai pria. Untuk beberapa saat Celine dan Dafa saling bertatapan lekat, nampak pancaran kebahagiaan yang meluap luar biasa dari balik sorot mata mereka. "Daf saya percayakan Putri saya kepada kamu, tolong jangan kecewakan saya." Pesan Cakra dengan suara dalam, meskipun tidak menangis nyatanya mata Cakra berkaca-kaca. Dafa mengangguk tegas, "pasti Pah." Janjinya sungguh-sungguh membuat Cakra bisa tersenyum lega. Secara perlahan Celine melangkah maju, dan dengan lembut menggandeng tangan Dafa, terasa sangat dingin. "Mas Dafa grogi ya," bisik Celine terkek