"HAHAHAHA!" tawa kencang menggema di rumah minimalis yang berada di tempat terpencil itu, Sela melangkah menuju kamarnya untuk melihat anaknya itu, nampak Zee yang sedang terbaring masih terpengaruh obat tidurnya. Sela bersenandung kecil, duduk di sebelah Zee dan mengelus kepala anak itu, "maafin Mamah ya sayang dulu sempet ninggalin kamu, tapi Mamah janji kamu akan mendapatkan keluarga yang utuh, bukan keluarga palsu seperti sekarang." Gumamnya dengan tatapan tajam tatkala mengingat tentang Celine, perempuan itu telah merebut posisinya jadi tunggu saja sampai nanti ia mendepaknya pergi jauh. "Ngghh..." suara erangan kecil terdengar dari bibir mungil Zee. Sela mengerjap, senyumnya makin mengembang lebar ketika kelopak mata Zee terbuka sepenuhnya, Sela terlihat menatap bocah itu dengan k