53: Tumbang

996 Kata

Beberapa waktu berlalu tanpa terkira sejak kejadian penculikan waktu itu, Zee pun secara perlahan mulai kembali beraktivitas normal seperti biasa meskipun perbedaannya Dafa yang makin protektif pada keselamatan bocah itu. "Wah anak Mamah pinter banget dapet juara satu!" seru Celine meluap-luap senang menatap rapot putranya itu. Zee tersenyum lebar dengan bangganya, tak lupa sambil menepuk d**a pongah. "Iya dong siapa dulu, Z-E-E!" koarnya sangat percaya diri. Celine terbahak seketika, merasa gemas dan lucu dengan tingkah anak ini. Hari ini memang hari pembagian rapot kelulusan Zee dan hasilnya benar-benar membuat Celine terkejut, ternyata anaknya memang sangat pintar, tidak heran sih jika melihat Dafa yang mewariskan gen nya. "Papah mana kok gak dateng ke pembagian rapot Zee!" cecar Ze

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN