Bab 80. Khawatir Wenny

1040 Kata

Wenny dengan hati-hati melepas branya, dan dalam sekejap bagian atas tubuhnya sudah tak berbaju. Jantung Natta berdegup sangat kencang saat kedua matanya tertuju ke sepasang d**a kenyal Wenny. Tanpa ragu, dia meremas-remas lembut dan Wenny pun mengerang dan mendesah. “Sayangku,” ucap Natta, dan kembali melumat bibir Wenny dengan lembut dan berlama-lama di sana, sementara kedua tangannya masih meremas-remas d**a Wenny. “Natta, aaah.” “Enak, ‘kan?” Wenny mengangguk lemah, merasa tubuhnya meregang nikmat akibat sentuhan Natta. Dia sedari tadi merasakan aliran hangat di sela pahanya yang tak henti-hentinyaa. “Aku suka sekali bibirmu, Wenny,” ujar Natta dan kembali melumat penuh bibir Wenny. “Lembut dan hangat.” Merasa gerah di tubuhnya karena mencumbu sang kekasih, Natta tanpa ragu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN