“Aku bener-bener udah gak bisa lepasin kamu, Ley.” Ucapan pertama yang terlontar dari mulut Rio, setelah ciuman yang cukup lama dengan Leyana, membuat gadis itu menjadi salah tingkah. Perlahan, kepalanya mulai menunduk, untuk menyembunyikan rona pada wajahnya yang semakin memerah, juga bibir yang sedikit bengkak, akibat gigitan dan hisapan kecil lelaki di hadapannya. Dalam hati ... Gadis itu terus mengumpat, menyalahkan kebodohan dan keberanian, yang tiba-tiba saja muncul, dan tak tahu datangnya dari mana. Ini adalah kali pertama, Leyana melakukan hal segila ini pada seorang pria, dan sialnya ... ia melakukan hal tersebut pada Rio, temannya sendiri, yang bahkan sudah berkali-kali ditolak olehnya. ‘Lo gila, Leya! Lo bener-bener udah gak waras! Lo tolak Rio, tapi lo sendiri yang nyod