Suara gelegar petir silih bersahutan, diikuti gemuruh suara hujan disertai angina kencang, begitu saja menyapa telinga Rio, hingga akhirnya pria itu terbangun. Namun, pria itu tiba-tiba terdiam dengan dahi mengernyit, ketika ia mendapati sosok Leyana, tengah tertidur pulas, dalam posisi duduk bersandar pada sandaran sofa, sedangkan Rio, berbaring dengan kepala berada di atas pangkuan gadis itu. Dengan perlahan-lahan, Rio bangun dari posisi berbaringnya, lalu berdiri, dan berjalan masuk ke dalam kamarnya. Hanya berselang beberapa detik saja, pria yang masih mengenakan sweater hoodie itu, nampak berjalan keluar, sembari membawa selimut berwarna abu muda, kemudian menyelimuti tubuh Leyana. Ia tatap dalam-dalam wajah polos, gadis di hadapannya itu, lalu mendaratkan satu kecupan singkat pada