Jika saja aku pernah berada dalam keadaan antara hidup dan mati, mungkin aku bisa mendefinisikan dengan sangat dramatis keadaanku saat ini. Setidaknya mampu mewakili perasaanku. Nyawaku terasa sudah terbang dari raga, namun masih bisa merasakan d**a yang berdebar kencang, deru napas yang membara serta sekujur tubuhku yang menggigil panas dingin. Tiga kali panggilan telpon dari nomor tak dikenal semakin membuatku nyaris terkencing-kencing. Si Bangla bahkan tiba-tiba mengeluarkan s****a yang rasanya sangat aneh. Ini panggilan paling horor yang pernah kurasakan dalam sepanjang hidupku. Aku sangat meyakini, itu pasti nomor salah seorang anggota polisi yang sedang melacak keberadaanku. Tiara pasti telah memberikan nomor handphoneku. Hanya ada tiga orang yang tahu nomor baru itu, selain i