"Wil, aku harap setidaknya malam ini dan saat ini juga kamu bisa menjadi seorang lelaki yang jujur," ucap Tiara ketika kami sudah duduk kembali di sofa panjang. Tiara diapit olehku dan Erik. Jarakku dengan Tiara lebih kurang satu meter. Sedangkan tubuh Erik nyaris rapat dengan Tiara. "Wil, apa sesungguhnya yang telah terjadi antara kamu dengan Mama Elma. Maksudku sudah sejauh mana hubungan kalian selama dua bulan kamu menjadi sopir pribadinya mantan penyanyi dangdut panggung itu?" lanjut Tiara dengan suara yang lebih tenang dan santai. "Sejauh mana? Aku rasa biasa-biasa aja. Gak sejauh mana-mana dan gak ada apa-apa. Ya normal aja, selayaknya menantu dengan mertua atau sopir dengan majikannya," jawabku kembali lancar dan aku terus berusaha menenangkan dadaku yang mulai sedikit bergemuruh.