Bab 22

640 Kata

Lampu neon kota masih menyala terang ketika jam sudah melewati tengah malam. Jalanan mulai lengang, hanya dihiasi oleh suara mesin motor dan mobil yang sesekali melintas. Di salah satu sudut kota, di balik gedung dengan papan nama yang berkilauan, sebuah klub malam berdenyut penuh cahaya dan musik keras. Giana melangkah dengan hati-hati, mengenakan gaun pendek hitam yang membalut tubuhnya. Rambutnya ia biarkan terurai, bibirnya diberi sentuhan lipstik merah. Ia tahu, penampilannya malam itu berbeda dari biasanya. Bukan sekadar untuk bersenang-senang, tapi juga untuk melampiaskan kekesalan yang menumpuk sejak hari-hari terakhir. Gadis itu sudah muak dengan Mark. Muak dengan tatapan, kata-kata, dan kehadirannya yang menyesakkan. Malam ini, ia hanya ingin melupakan semuanya, menenggelamkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN