Suara tepukan tangan pun semakin riuh dan ramai. Pengusaha muda yang tampan dengan dua lesung pipi menghias indah di pipinya. Wajahnya terlihat sabar dan bijaksana. Auranya pun terlihat tegas dan dewasa. Ohh Galih .... semoga itu bukan dia ..., gumam Harum pelan. Acara hari itu pun sudah berakhir hingga larut sore. Sore itu pun sudah mau menggelap sudah menjelang senja yang mulai menutup cahayanya. Harum dan Dyah pun telah kembali ke bilik kerjanya dan membereskan semua pekerjaannya. Print out yang di minta Bos Besar pun sudah diletakkan di meja Bos Besar melalui sekretarisnya. Harum sudah merapikan diri dan bersiap untuk datang ke Kafe Akustik. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit, padahal janjinya dengan Aang itu pukul setengah enam sore. "Mau ke Kafe Akus