"Seperti Aang?! Lalu kamu dihempaskan begitu saja karena kesalahan kecil. Jadilah pribadi yang disenangi banyak orang, banyak bergaul, kadang ilmu itu didapat bukan hanya dengan membaca buku, namun pengalaman dan keadaan sekitar membuat proses itu menjadi semakin baik." ucap Galih pelan. Ucapan itu sangat pas dan tepat mengenai hati dan jantung Harum. Sakit sekali mendengarnya, tapi itu memang kenyataannya. Harum hanya perlu introspeksi diri dan bercermin, banyak orang bisa bicara banyak dengan dalil dan ilmu yang dimiliki, namun soal penerapan hasilnya pun nihil karena kurangnya pengalaman. Galih menatap lekat kedua bola mata Harum yang mulai terlihat basah kembali. "Aku tidak suka wanita mandiri tapi cengeng. Jadilah perempuan yang tegar dan kuat dan mau dikritik." ucap Galih tegas.