Selamat membaca Riana tengah mengaduk-aduk jus jambu dengan sedotan sembari melihat-lihat interior di dalam kafe. Dia melirik jam tangan. Sudah 15 menit berlalu, namun orang yang Riana tunggu tak kunjung datang sesuai dengan jam yang sudah mereka sepakati sebelumnya. Saat Riana masih menggerutu, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil nama akrabnya. "Nana!" seru seorang pria yang berjalan ke arah Riana sembari melambaikan tangan. Riana menoleh ke arah suara yang terdengar familiar itu. Dia tampak ceria saat melihat Ivan sudah datang. Tapi sedetik kemudian, senyum Riana pudar ketika mendapati seorang pria yang berjalan bersama dengan sepupunya itu. "Sorry, aku telat. Tadi di jalan ada kecelakaan jadi macet," jelas Ivan sembari salam cium pipi. Sedangkan Riana hanya diam tidak menangga