Chapter 22

974 Kata

Selamat membaca Setelah berbincang-bincang cukup lama, Alfa pamit untuk pulang ke rumah karena besok dia harus berangkat bekerja pagi-pagi. Sedangkan Riana menginap di rumah kedua orang tuanya tiga hari seperti kesepakatannya dengan Alfa. Jam menunjukkan pukul 12.34. Alfa mengerjapkan mata, lalu meraba-raba kasur untuk mencari ponselnya yang berdering. Dia melihat layar ponsel dengan mata yang masih sayup-sayup. Alfa menaikkan alis sebelah saat melihat nama seseorang yang melakukan panggilan video di jam yang tidak biasa ini. Setelah Alfa menarik tombol ke atas untuk menerima, dia terkesiap saat mendapati wajah Riana bercucuran air mata. "Rin! Kamu kenapa?!" tanya Alfa panik sembari terbangun dari kasur. Hiks Hiks Hiks Alih-alih menjawab, Riana justru menangis dengan suara kecil ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN