36. OSPEK

1621 Kata

Plak! “Kenapa, Ra?” tanya Sean begitu tidur lelapnya terusik. “Huh? Ng-nggak,” jawab Rahi disertai senyum pasifnya. “Nyamuk, ya?” Rahi nyengir. Sean menatap datar sosok istrinya, tapi otaknya terus bekerja, mencari-cari kejanggalan di sana. Pasalnya sejak kepindahan mereka minggu lalu, tidak terasa sudah satu minggu saja mereka tinggal di ruang kecil itu, dan Rahi di tiap malamnya selalu terjaga. “Nggak nyaman, ya?” Rahi terkesiap. “Nyaman kok.” Dia tersenyum meyakinkan. Sayangnya, yang Sean lihat tidak demikian. Tangan Rahi garuk-garuk saja sejak tadi, tapi kalau Rahi tidur pakai baju panjang mungkin jadinya tidak akan seperti sekarang. Sean contohnya. Tiap tidur Rahi selalu pakai pakaian minim, katanya gerah, padahal ada kipas angin, memang dasarnya terbiasa hidup di ruang ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN